Alasan Ilmiah Bahayanya Menatap Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang

Hari ini, 3 November 2013, terjadi Gerhana Matahari Hybrid. Gerhana ini terjadi di wilayah Timur Amerika Utara, Karibia, wilayah Selatan Amerika Utara, wilayah Selatan Greenland, Samudera Atlantik, Eropa bagian Selatan, Timur Tengah dan seluruh wilayah di Benua Afrika.

Kita yang di Indonesia, tidak berkesempatan untuk ikut melihatnya.

Untuk melihat fenomena gerhana Matahari, mata kita tidak boleh menatap langsung ke arah Matahari yang tertutup bulan. Itulah yang disampaikan dalam buku-buku pengetahuan alam dari SD hingga SMA. Mengapa?

Berdasarkan penjelasan Prof B. Ralph Chou, seorang ilmuwan NASA, bahwa meskipun 99% cahaya Matahari terlindung oleh Bulan pada peristiwa gerhana Matahari sehingga wilayah umbra Bumi menjadi gelap (seperti malam), namun tetap ada cahaya radiasi dari Matahari yang sampai ke Bumi, dan sampai ke mata (jika kita langsung menatap dengan mata telanjang).

Dan perlu diingat, cahaya matahari terdiri dari berbagai gelombang sinar baik dari sinar tampak (pelangi : me-ji-ku-hi-bi-ni-u) maupun sinar tidak tampak seperti UV yang berenergi dan berfrekuensi tinggi (panjang gelombang 290 nm) hingga sinar cahaya dengan gelombang radio yang berenergi dan berfrekuensi rendah (panjang gelombang beberapa meter) .

Pada organ mata,sinar cahaya UV dengan panjang gelombang sekitar 380 nm akan langsung ditransmisikan ke retina (bagian belakang organ mata yang sensitif).

Dan berdasarkan fisiologi struktur mata, cahaya radiasi UV merupakan penyebab terjadinya reaksi kimia yang mempercepat penuaan lapisan mata yang akan membuat katarak atau dalam kondisi menatap langsung gerhana matahari dapat menyebabkan “retina terpanggang”. Wah, bahaya ya.

Besarnya intensitas sinar UV yang menembus ke retina menyebabkan kerusakan pada sel batang (rod cell) dan kerucut (cone cell) pada mata.

Dan dalam intensitas yang besar dan lama, akan menyebabkan kerusakan parah pada sel mata. Yang pada akhirnya akan menyebabkan mata mengalami buta sementara atau bahkan buta “abadi” (maksudnya tidak bisa disembuhkan).

Itu dia alasan ilmiah kenapa kita tidak boleh menatap/melihat gerhana Matahari dengan mata secara langsung. 
 
Semoga bermanfaat.

By : Riza di Forum Astronomi Amatir Indonesia

0 comments:

Post a Comment

Sebelum anda memberi komentar, silahkan masuk dengan menggunakan akun google atau URL openID anda agar kami dapat lebih mudah membalas komentar anda, terimakasih.