Sejarah Huruf Jepang


Hari ini kita akan membahas tentang huruf Jepang. Mungkin sudah ada yang tahu kalau Jepang mempunyai 3 macam huruf. Yaitu Kanji, Hiragana dan Katakana. Ada yang tahu sejarahnya?

Jadi zaman dahulu, Jepang hanya mempunyai 1 macam huruf yaitu kanji, yang diadopsi dari China. Setelah beberapa waktu di jaman Edo, muncullah suatu gagasan untuk mempermudah orang Jepang dalam menulis dan membaca yang kemudian disebut dengan huruf “kana”. Kana kemudian dipisahkan menjadi hiragana dan katakana, yang bentuknya diambil dari bagian bagian kanji. Fungsi hiragana dan katakana ini adalah untuk memperjelas dan membedakan penulisan antara kata asli Jepang dan kata serapan yang diambil dari bahasa selain Jepang.

Penerapan Teori Albert Bandura Pada Upaya Peningkatan Minat Baca dalam Keluarga

Albert Bandura
Tulisan ini memiliki judul lengkapnya yaitu Penerapan Teori Pembelajaran Sosial Bandura Pada Upaya Peningkatan Minat Baca dalam Keluarga. Sebuah tulisan yang memberikan kita pelajaran dan inspirasi bagaimana mengenalkan budaya baca dimulai dari keluarga.


I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak merupakan sistem kekerabatan inti dalam masyarakat, merupakan wilayah yang potensial untuk menumbuhkembangkan kegemaran membaca . Seperti pada tema pesta buku Jogja 2010 “Keluarga membaca Bangsa bercahaya” mensiratkan bahwa justru dalam bagian kecil ini akan diperoleh banyak manfaat dalam kaitannya untuk membudayakan kegemaran membaca semenjak usia dini.

Tips Membuat Perpustakaan di Kamar Tidur

Salah satu cara menunjukan kecintaan kita dengan buku diantaranya dengan cara menyediakan perpustakaan pribadi dalam kamar tidur anda. | gambar: busydoor.com
Pada beberapa tulisan yang lain sudah dibuatkan tips terkait Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di rumah sendiri. Salah satu cara membuat perpustakaan pribadi di rumah sendiri salah satunya bisa dengan membuat perpustakaan di kamar pribadi.

Terkait dengan bagaimana cara membuat perpustakaan di kamar sendiri, berikut merupakan salah satu tips untuk membuat perpustakaan di kamar sendiri.

Bagi Anda yang hobi membaca, memiliki perpustakaan pribadi di dalam rumah merupakan sesuatu yang sangat dinantikan. Namun ada kalanya perpustakaan di dalam rumah tidak memberikan privasi bagi pembaca. Inilah mengapa perpustakaan di dalam rumah seringkali ditempatkan di ruang keluarga atau ruang tamu.

Budaya Baca di Jepang : Tersedia Bacaan Koran Khusus Ibu dan Anak

Salah satu Koran Ibu dan Anak di Jepang Oyako Shinbun | gambar: oyako-shinbun.com
Terbangunya Budaya Baca di Jepang didapatkan tidak dengan cara mudah dan instant. Semuanya membutuhkan proses dan konsistensi dari semua pihak.

Tidak hanya peran sekolah dan Guru yang mewajibkan anak membaca sejak kecil, tapi ada juga peran external, salah satunya yaitu adanya koran Khusus Ibu dan anak.

Masih dikutip dari blog Weedy Koshino yang merupakan orang Indonesia yang tinggal di Jepang.

Selain Sekolah dan Keluarga, perlu juga dukungan dari pihak luar, misalnya adanya media yang membantu agar anak-anak gemar membaca. Sebagai contoh adanya koran ibu dan anak (oyako shinbun).

Cara Sederhana Membuat Perpustakaan Pribadi untuk Keluarga


Sudah saatnya bahwa memajukan perpustakaan dan budaya membaca dimulai dari keluarga masing-masing. Caranya tentunya dengan menyediakan perpustakaan pribadi dalam sebuah keluarga. Melalui tulisan ini DuniaPerpustakaaN.Com ingin berbagi Tips Sederhana untuk bagaimana cara membuat perpustakaan pribadi di keluarga kita masing-masing berdasarkan pengalaman pribadi penulis.

1. Tidak Harus ada Ruangan Khusus

Untuk membuat perpustakaan pribadi dalam keluarga sendiri jangan terlalu berfikir harus ada ruangan (kamar) khusus untuk perpustakaan pribadi karena itu pasti membutuhkan biaya besar. Cukup dengan membuat rak-rak buku yang bisa dipasang di manapun di dalam rumah. Misalnya di pinggir ruang tamu, di ruang makan, di ruang keluarga, dimanapun selama itu memang bisa dipasangi rak untuk buku.

Budaya Baca di Jepang : Perpustakaan Selalu Penuh Saat Akhir Pekan dan Liburan

Tama Art University Library di Tokyo, Jepang | Gambar: Best Master Programs
Di Jepang, berdasarkan pengalaman banyak blogger yang menuliskan ceritanya terkait Pengalaman mereka berkunjung ke Perpustakaan, hampir rata-rata perpustakaan di Jepang selalu penuh pengunjung.

Hal ini juga yang diceritakan oleh Nesia Andriana yang ditulis melalui purezentos.com.

Dalam tulisan tersebut dirinya bercerita jika pada hari dirinya ke perpustakaan di salah satu perpustakaan di Jepang yang merasa terheran-heran karena pada jam 10.45 pagi ternyata tempat duduk di perpustakaan tersebut sudah penuh.

Budaya Baca di Jepang : Sekolah dan Orang Tua Wajibkan Anak Membaca sejak Kecil

Suasana aktifitas siswa di Jepang | foto: angelfire.com
Melihat tingginya Budaya Baca di Jepang dan minat baca di Jepang, tentunya kita bertanya, Sejak Kapan Minat Baca Orang Jepang Sangat Tinggi? Bagaimana Minat Baca di Jepang sangat Tinggi?

Untuk mengetahui lebih lengkap atas pertanyaan tersebut diatas, silahkan ikuti kisah yang ditulis oleh orang Indonesia yang tinggal di Jepang melalui blog pribadinya.

Melihat orang Jepang kemana-mana selalu membawa buku yang bersampul, baik itu di kereta, di bis, di taman memang bukan hal yang aneh lagi. Cintanya mereka terhadap buku sudah tidak bisa dikatakan gemar lagi, tapi membaca buku sudah jadi budaya masyarakat Jepang.

Budaya Baca di Jepang : Petani Renta Sekalipun Masih Suka Membaca


Bicara budaya baca di Jepang seolah tidak ada habisnya. Sebagaimana sudah dibahas pada tulisan sebelumnya, Tidak hanya orang Indonesia, semua orang di seluruh penjuru dunia juga ingin belajar terkait Budaya Baca.
 

Pada tulisan ini kita juga akan belajar lagi dari Budaya Jepang. Kali ini kita belajar dari kisah seorang warga negara Indonesia yang tinggal di Jepang dan bercerita pengalaman pribadinya yang ditulis melalui blog pribadinya.

Dalam tulisanya tersebut disebutkan jika di Jepang, Petani yang sudah tua renta sekalipun, ternyata masih tetap suka membaca. Baca selengkapnya kisahnya berikut ini :

10 Kebiasaan Orang Jepang Yang Menjadikan Jepang Sangat Maju


Mendengar kata ‘Jepang’ pasti yang tersirat adalah kemajuan dan ilmu teknologinya yang maju. Walau pada tahun 1945 Jepang hancur lebur oleh kedahsyatan Bom Atom tidak jauh dengan Kemerdekaan Indonesia, Saat ini Jepang sudah menjadi negara yang sangat maju dan canggih. Berbeda sekali dengan Indonesia yang masih banyak pejabat yang justru berebut kekuasaan dan korupsi.

Keberhasilan Jepang bukan tanpa kerja keras karena Jepang di bangun dengan pondasi yang sangat baik tidak hanya masyarakatnya tapi juga pejabat-pejabat negaranya yang serius untuk mengurus negara.

Berikut ini merupakan kisah dari seorang bloger Indonesia yang bekerja di jepang yang mencatat tentang 10 Kebiasaan Orang Jepang Yang Menjadikan Jepang menjadi Negara yang sangat maju:

Menengok dan Belajar dari Budaya Baca Masyarakat Jepang


Tahun 1945 Jepang hancur lebur dengan dijatuhkanya Bom Atom kala itu, namun coba lihat sekarang, Jepang menjadi negara yang sangat maju dalam berbagai hal. Dari bidang ekonomi, teknologi dan masih banyak lagi prestasi negara Jepang di kancah International. Salah satu rahasianya karena Budaya Baca Masyarakat Jepang sangat mengagumkan.

Kemajuan tersebut tidak lepas dari peran masyarakat dan Budaya Baca Masyarakat Jepang yang luar biasa tinggi. Melalui tulisan ini, mari kita tengok budaya baca masyarakat Jepang yang luar biasa tinggi sebagaimana dikutip dari hi-techmall.org (18/12/12).

Banyak Pustakawan Tidak Tahu Perpustakaan yang Dibutuhkan Masyarakat


Selamanya perpustakaan secara fungsi pastilah dibutuhkan oleh masyarakat. Namun yang sering terjadi dilapangan adalah, banyaknya perpustakaan yang tidak tahu buku apa saja dan perpustakaan yang seperti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Kondisi yang seperti inilah yang tentunya harus dilakukan evaluasi oleh para pustakawan supaya dalam mengelola perpustakaan memang benar-benar yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Untuk bisa mengetahui keinginan masyarakat, maka sangat diperlukan interaksi yang sesering mungkin dengan masyarakat sehingga para pengelola perpustakaan benar-benar memahami dan mengetahui kebutuhan masyarakat.

Nilai Kejujuran, Akhlaq Siswa dan Guru Serta Buruknya Fasilitas Perpustakaan Sekolah


Tiga hari yang lalu adalah Tanggal 2 Mei 2014 yaitu Hari Pendidikan Nasional. Entah sudah ke berapa kali Hari Pendidikan Nasional diperingati di setiap tanggal 2 Mei pada setiap tahunya. Entah berapa kali juga di setiap tahunya dunia pendidikan di Indonesia melakukan evaluasi atas berbagai kekurangan dan maslaah yang ada. 

Namun berulang kali juga masalah dalam dunia pendidikan selalu berkutat pada itu-itu saja.

Tengok saja misalnya dalam hal banyaknya siswa yang mencontek saat ujian yang dibiarkan oleh guru yang mengawasinya. Saya melihat pemberitaan itu hampir disetiap musim ujian.