Type : Digibook (exe)
“Delisa” seorang anak berumur enam
tahun yang tinggal di Lhok Ngha, Aceh, bersama ummi dan kakak-kakaknya
yang akhirnya mereka terkena musibah (bencana alam), yaitu gempa dan
tsunami di saat Delisa sedang melaksanakan ujian hafalan shalatnya di
depan ibu gurunya. Namun, Delisa tidak menghentikan shalatnya, ia terus
shalat dan terus berusaha agar shalatnya tetap khusyu’ namun akhirnya,
Delisa pingsan dan terbawa oleh arus tsunami. Sebelumnya, Delisa telah
dijanjikan sebuah kalung yang indah oleh Ummi (ibu) nya kalau Delisa
sudah bisa ngenyelesaikan hafalan shalatnya.
Saat tersadar dari pingsan setelah terjadinya gempa dan tsunami,
Delisa melihat mayat temannya (Tiur) di depan matanya, betapa kagetnya
dirinya… Bayangkanlah, Delisa hanya seorang anak kecil berumur enam
tahun, namun ia sudah melihat mayat di depan matanya sendiri, apalagi
mayat yang dilihatnya adalah mayat temannya. Ia juga mencari-cari
ibunya yang belum bisa dipastikan, apakah ibunya meninggal atau tidak.
Delisa juga mengalami cobaan berkali-kali. Delisa sampai tidak bisa
lagi menghafal hafalan shalatnya, padahal dulu ia sudah bisa menghafal
bacaan shalat itu. Meskipun abi (ayah) nya telah membuatkan jembatan
keledai untuknya, Delisa tetap tidak bisa menghafal bacaan shalatnya.
Namun, diakhir dari novel ini, Delisa
mendapatkan kembali hafalan sholatnya. Melanjutkan hidup untuk kehidupannya.
Menjalani semua dengan ikhlas. Suatu ketika, Delisa sedang mencuci tangan di
tepi sungai, Delisa melihat ada pantulan cahaya matahari sore dari sebuah
benda, cahaya itu menarik perhatian Delisa untuk mendekat. Tak disangka, benda itu
adalah kalung yang ada huruf D, D untuk Delisa. Delisa yakin itu adalah kalung
yang dibelinya di toko Koh Acan bersama Ummi. Kalung untuk hadiah hafalan
shalatnya. Selanjutnya yang membuat Delisa bertambah terkejut, kalung itu
digenggam tangan manusia, tangan yang sudah tinggal tulang. Itu adalah Ummi
Delisa.
Meskipun Delisa sempat benci karena ummi-nya tidak pernah di temukan
oleh tim sar, ia tetap tegar dalam menjalani hal ini, ia tetap tegar
dalam menjalani hidupnya. Ketegaran Delisa ini sungguh sangat patut
untuk kita jadikan contoh dan kita laksanakan di dunia nyata…
Novel ini juga sangat cocok untuk bacaan keluarga, mulai dari
anak-anak, remaja, sampai dewasa. Bahasanya bagus dan mudah untuk di
mengerti orang-orang. Penulisan bahasanya juga membuat saya bergetar
begitu membacanya, karena penulisan bahasanya begitu menyentuh hati.
Tidak rugi kita menbaca novel
ini, karena banyak hikmah yang bisa kita ambil dari novel “Hafalah
Shalat Delisa” ini. Novel ini juga mengajarkan kita untuk tetap ikhlas,
tetap tabah, dan tetap tegar dalam menghadapi semua cobaan yang di
berikan oleh Allah.SWT. Dan novel ini telah difilmkan oleh Sony Gaokasak dan dirilis pada 22 Desember 2011.
Silahkan Download Disini :
0 comments:
Post a Comment
Sebelum anda memberi komentar, silahkan masuk dengan menggunakan akun google atau URL openID anda agar kami dapat lebih mudah membalas komentar anda, terimakasih.