Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Type : PDF
Syamsul ialah seorang yang sangat senang dengan
tantangan. Sifat itu mendorong ia melanjutkan studi ke pondok pesantren
setelah dua tahun lulus SMA. Ia merasa tertantang dengan cerita seorang
seniman bahwa belajar di pondok sangat sulit. Syamsul memutuskan masuk
ke pondok Al-Huda yang kemudian ia ketahui pondok itu milik ayah seorang
gadis yang telah ia tolong di kereta sebelumnya. Gadis yang menyantri
di Pekalongan itu bernama Zizi.Syamsul sangat
rajin belajar di pondok sehingga ia bisa menyelesaikan
tingkatan-tingkatan dalam pondok lebih cepat. Karena hal itu, Zizi
menjadi simpati kepada Syamsul. Melihat sikap Zizi, Burhan yang menaruh
perasaan kepada Zizi merasa cemburu. Muncul niat jahatnya untuk menjebak
Syamsul, seolah-olah Syamsul adalah pencuri. Akhirnya Syamsul diadili
secara masal oleh seluruh santri dan ustadz dengan tuduhan mencuri. Ia
dikurung dalam suatu tempat dan tidak kuasa untuk membela diri atas
fitnah yang ditudingkan Burhan kepadanya. Berita ini pun sampai pada
keluarga Syamsul. Syamsul dikeluarkan secara tidak hormat dari
pesantren. Ayahnya sangat marah, Syamsul dihajar oleh kakak- kakaknya.
Hanya Ibu dan Nadia, adik perempuanya yang percaya.
Tidak tahan dengan sikap keluarganya, Syasul memutuskan untuk pergi dari rumah. Zizi yang pernah menaruh rasa simpati kepada Syasul sering mengunjungi rumah Syamsul. Suatu hari Syamsul ditangkap polisi karena tuduhan mencopet. Berita ini sampai kepada orang tuanya. Di penjara Syamsul mendapatkan banyak hal. Adik Syamsul yang tidak percaya mendatangi kantor polisi yang diberitakan sebagai tempat Syamsul ditahan. Melihat Syamsul mendekam di penjara Nadia sangat tidak percaya. Syamsul meminta Nadia untuk membebaskannya. Syamsul kemudian bebas. Keika di bus Syamsul kabur. Adiknya tidak kusa mencegah.
Syamsul yang tak membawa bekal apa- apa tinggal di sebuah masjid di Jakarta. Ia merawat masjid tersebut dengan baik. Ironisnya, ia malah semakin sering mencopet dan hasil copetannya sebagian dimasukkan di kotak amal masjid. Setiap kali mencopet selalu ia catat siapa saja korban- korbannya, karena ia berniat suatu saat ia akan mengembalikannya.
Suatu hari Syamsul mencopet dompet seorang gadis cantik yang dia ketahui namanya adalah Silvie. Ia sangat terkejut ketika mendapati foto Silvie bersama Burhan, seorang yang telah membuat hidupnya hancur. Ia kemudian mencari rumah Silvie. Di saat pencariannya, ia justru diminta menjadi guru ngaji pribadi seorang anak yang bernama Della, di situ pula lah dia menemukan Silvie yang kebetulan adalah guru les pribadi Della.
Tujuan utama Syamsul datang ke situ adalah untuk mencari Silvie dan membongkar semua kebejatan Burhan. Maka ketika kesempatan itu ada Syamsul langsung mengatakan semuanya kepada Silvie tentang Burhan yang telah membuat Syamsul dipenjara dan kejahatan- kejahatan lainnya. Bahkan tentang dirinya yang pernah menjadi pencopet. Mendengar cerita itu Silvie sangat terkejut. Ia sulit untuk mempercayai semanya. Ia beranjak meninggalkan Syamsul.
Perasaan simpati Silvie pada Syamsul menjadi kabur, galau. Namun perasaan simpati yang berubah menjadi cinta itu tidak dapat dibohongi lagi. Terlebih lagi kedua orang tuanya juga mendukung. Silvie membatalkan pertunanganya dengan Burhan dan orang tuanya justru melamar Syamsul untuk putri semata wayangnya. Syamsul yang waktu itu sudah menjadi mubaligh muda yang terkenal minta pertimbangan kepada sang bunda dan minta petunjuk kepada Alloh melalui sholat istikharoh. Kemudian Syamsul mengiyakan lamaran Silvie. Mereka berdua akan segera menikah. Naas, tepat satu minggu sebelum pernikahan keduanya, Silvie mengalami kecelakaan dan meninggal seketika. Syamsul sangat terpukul atas kejadian yang menimpanya. Ia tidk mau makan, minum, bahkan berhenti berdakwah. Setelah cukupa Syamsul melakukan itu ibunya semakin tidak tega dan meminta Zizi untuk menghibur putrinya. Cukup lama Zizi memendam rasa cintanya, dan itu buah dari kesabarannya. Akhirnya kakak zizi yang juga kyai di pondok tempat Syamsul mengaji dulu meminta Syamsul untuk mengajar di pesantren sekaligus menjadi pendamping Zizi. Setelah melakukan sholat istikharoh untuk meminta petunju, Syamsul dan Zizi sah menjadi suami isteri.
Novel tersebut menceritakn bahwa lingkunga mempunyai pengaruh besar
untuk membentuk diri seseorang. Pada mulanya tokoh utama hanya difitnah
maling oleh rekan belajarnya, kemudian lingkungan mengiyakan hal
tersebut, bahkan keluarga yang ia andalkan pun ikut mempercayai fitnah
itu. Tokoh utama merasa tidak tahan, kabur dari rumah, dan akhirnya ia
menjadi copet sungguhan sampai pernah mendekam di penjara. Namun, ketika
lingkungan menganggap di adalah seorang ustad semenjak menjadi guru
mengaji seorang anak kecil, maka jadilah ia seorang ustad, bahkan tenar
sampai masuk pada program religi sebuah stasiun televisi. Jadi,
lingkungan mempunyai peran penting dalam membentuk diri seseorang.
Silahkan Download Disini :
0 comments:
Post a Comment
Sebelum anda memberi komentar, silahkan masuk dengan menggunakan akun google atau URL openID anda agar kami dapat lebih mudah membalas komentar anda, terimakasih.