Penulis : Jostein Gaarder
Type : Digibook (exe)
Tahun 2000 memang masih dua tahun lagi. Tetapi banyak orang
sudah berkumpul di Pulau Taveuni, Fiji. Pulau yang berjulukan date-line itu
dipilih untuk menyaksikan pergantian millenium baru karena disanalah tahun baru
akan terjadi lebih dulu dibanding belahan bumi yang lain. Dengan menaiki sebuah
pesawat kotak korek api, Frank Andersen menuju Pulau itu. Disana, sudah ada
penulis asal Inggris bernama John Spooke, pasangan suami-istri dari Spanyol Ana
dan Jose, serta Laura, dan Bill yang perannya tidak terlalu signifikan.
Masih dengan teknik surat-menyurat, Gaarder berusaha untuk
merangkum proses evolusi manusia dari sudut pandang ahli biologi evolusioner.
Frank yang mempunyai profesi sama dengan Vera, mantan istrinya bercerita
tentang perjalanan yang ia alami di Fiji. Surat yang disampaikan oleh Frank
hanya dalam bentuk satu arah. Tidak seperti Dunia Sophie maupun Bibbi Bokken
dimana tokohnya saling berkirim surat. Surat-surat yang ditulis Frank ini
dinarasikan oleh John Spooke dengan catatan tambahan diakhir cerita.
Surat untuk Vera yang dikirimkan Frank berjumlah 343
halaman. Ia menceritakan perenungan-perenungannya mengenai alam semesta.
Keindahan alam di Fiji serta banyaknya spesies-spesies yang ditemuinya semakin
menguatkan pendapat Frank tentang evolusi. Agak jengkel kadang ketika Frank
menunjuk seekor katak maupun berudu sebagai nenek moyang bangsa manusia. Frank
seakan-akan berterimakasih kepada hewan-hewan tersebut karena telah
menjadikannya seorang manusia.
Selain keindahan alam Fiji, ada hal lain yang menarik
perhatian Frank yaitu Ana dan Jose. Pasangan dari Spanyol itu mengatakan
sesuatu yang misterius. Dalam bahasa Spanyol mereka saling melontarkan
kalimat-kalimat yang aneh namun penuh teka-teki. Frank yang mengerti bahasa
Spanyol diam-diam menguping pembicaraan pasangan itu dan mencatatnya. Sesuatu
mengenai Ana kembali membuat Frank penasaran. Ia merasa pernah bertemu dengan
Ana. Ketika ia bertanya kepada Jose dan Ana, laki-laki itu marah sedangkan
istrinya tertunduk diam.
Rasa frustasi Frank terhadap Ana membuatnya ingin minum
minuman keras. Maka ketika ia sampai dikamarnya, ia bertemu seekor tokek yang
ia namakan Gordon. Sesuai merk minuman itu. Percakapan imajiner antara Frank
dan Gordon terjadi. Masih membahas tentang tujuan penciptaan alam semesta,
Gordon terlihat menggurui Frank dan bersikap sok bijaksana. Percakapan ini ikut
mendominasi isi surat Frank terhadap Vera.
Setelah perenungan yang panjang dalam isi surat itu, Jostein
Gaarder memberikan kita kejutan sehingga memutarbalikkan fakta atas apa yang
selama ini kita yakini. Melalui percakapan dengan Jose, Frank mulai percaya
bahwa kejadian yang kita alami saat ini-lah yang memengaruhi kita dimasa lalu.
Jose mengajak Frank untuk bermain dengan dongeng-dongeng mengenai Ana yang
sangat mirip dengan lukisan terkenal karya Goja yang bernama Maya. Siapakah
sebenarnya Ana yang mempunyai nama belakang Maya? Apakah ia adalah wanita yang
hidup dua ratus tahun yang lalu?
0 comments:
Post a Comment
Sebelum anda memberi komentar, silahkan masuk dengan menggunakan akun google atau URL openID anda agar kami dapat lebih mudah membalas komentar anda, terimakasih.