Ibnu Arabi yang bernama asli Abu Abdillah Muhyiddin Muhammad
bin Ali ibn Muhammad bin al-Arabi al-Hatimi, lahir pada Senin 17 Ramadhan 560
H. atau 27 Juli 1165 M. di kota Murcia, Andalus, Spanyol. Lahir sebagai anak
pertama dari tiga bersaudara dan ia satu-satunya yang laki-laki. Tujuh tahun
pertama kehidupan Ibnu Arabi tampaknya dihabiskan di tengah-tengah konflik dan
ketegangan sosial. Ayahnya adalah anggota kelompok tentara pengawal pribadi
sultan dari dinasti Almohad (al-Muwahidin). Posisi ini merupakan kedudukan
prestisius dan kuat, yang memberinya akses kepada semua orang yang memiliki
pengaruh besar, seperti filosof dan hakim terkenal dari Kordoba Ibnu Rusyd.
Meskipun bukan dari keluarga aristokrat, Ibnu Arabi tampaknya lahir dari
keluarga yang beruntung.
Berikut adalah beberapa syair Ibn Arabi :
لَقَدْ صَارَ قَلْبي قاَبِلاً كُلَّ صُوْرَة… فَمَرْعَى لِغِزْلاَنٍ وَدِيْرٌ لِرُهْباَنِ
وَبَيْتٌ لِأَوْثاَنٍ وَكَعْبَةَ طاَئِف … وَأََلْوَاحُ تَوْرَاةٍ وَمُصْحَفُ قُرْﺁنِ
أََدِيْنُ بِدِيْنِ الْحُبِّ أََنَّي تَوَجَّهَت … رَكَائِبُهُ فاَلدِِّينُ دِيْنِى وَﺇِيْمَانِ
Ia merupakan padang rumput bagi menjangan, biara bagi para rahib,..
Buil anjungan berhala, ka‘bah tempat orang bertawaf
Batu tulis untuk Taurat dan mushaf bagi al-Qur’an. ..
Agamaku adalah agama cinta, yang senantiasa kuikuti
Kemanapun langkahnya, itulah agama dan keimananku
Diantara bait-bait puisi yang mendeskripsikan aspek tasawwuf Ibn Arabi seperti berikut ini (Ibn Arabi, 1964: 83):
Maka Ia memujiku aku memuji-Nya
Diantara bait-bait puisi yang mendeskripsikan aspek tasawwuf Ibn Arabi seperti berikut ini (Ibn Arabi, 1964: 83):
فيحمدنى وأحمـــده … ويعبـدنى وأعبـده
ففى حال أقربـــه … وفى الآعيان أجحده
فيعرفنى وأنكـــره … وأعرفـه فـأشهده
فأنى بالغنى وأنـــا … أساعده فأسعـده
لذلك الحق أوجدني … فأعلمه فأوجــده
بذا جاء الحديث لنا … وحقق فى مقصـده
Dan Ia menyembahku akupun menyembah-Nya
Dalam hal (lahir) aku mengakui-nya
Dan dalam hal lain (hakiki) aku menolaknya
Maka Ia mengenalku aku tak mengenal-Nya
Maka Ia mengenalku aku tak mengenal-Nya
Lalu aku mengenal-Nya akupun menyaksikannya
Maka bagaimana mungkin Ia bisa cukup
Maka bagaimana mungkin Ia bisa cukup
Padahal aku menolong dan membahagiakan-Nya
Untuk itulah al-Haqq mewujudkan aku
Untuk itulah al-Haqq mewujudkan aku
Maka akupun mengetahui dan mewujudkan-Nya
Demikianlah, sebuah perisiwa datang pada kita
Demikianlah, sebuah perisiwa datang pada kita
Dan di dalam diriku terealisasi tujuan-Nya
Dan tentang kekasih sejati , Ibn Arabi (Turjumal Aswaq: 39) mengatakan:
Kekasih hati, katakan di mana mereka
Kau tahu pengembaraannya
Dan tentang kekasih sejati , Ibn Arabi (Turjumal Aswaq: 39) mengatakan:
أحباب قلبى أينهم … بالله قــولوا أينـهم
كما رأيت طيفهم … فهـل ترينى عينـهم
فكم وكم أطلبهم … وكـم سـأت بينهم
حتى أمنت بينهم … ومـا أمنت بينـهم
لعل سعدى حايل … بين النـوى وبينـهم
لتـن العين بهم … فلا أقـول أينـهم
Kau tahu pengembaraannya
Mengapa tak kau tunjukkan kebaraberadaannya
Betapa aku telah mencari-cari
Betapa aku telah mencari-cari
Dan meminta selalu bersama mereka
Hingga karena takut berpisah
Hingga karena takut berpisah
Kini aku gelisah di tengah mereka
Tapi mungkin kebahagiaanku memang terpendam
Tapi mungkin kebahagiaanku memang terpendam
Di tengah jagad raya dan kekasih itu
Maka kini diri ini merasa bahagia
Maka kini diri ini merasa bahagia
Dan tak lagi bertanya di mana mereka
0 comments:
Post a Comment
Sebelum anda memberi komentar, silahkan masuk dengan menggunakan akun google atau URL openID anda agar kami dapat lebih mudah membalas komentar anda, terimakasih.